Tahukah bahwa di Sekolah Radmila ada yang namanya PMS Radmila. Apa itu? PMS Radmila merupakan singkatan dari Palang Merah Sekolah Radmila. Mereka merupakan bagian dari UKS (Unit Kesehatan Sekolah) di Sekolah Radmila.
PMS Radmila ini ditugaskan untuk membantu penyelamatan, atau tim evakuasi terhadap masalah yang terjadi yang berhubungan dengan keselamatan Peserta Didik Sekolah Radmila. Contoh; jika ada temennya yang pingsan saat pelaksanaan upacara, kegiatan olahraga, atau kegiatan sekolah lainya. Mereka sigap, siap, dan telah diajarkan bagaimana memberikan pertolongan pertama saat menangani penyelamatan. Begitu juga saat ada teman lainya yang sakit saat proses pembelajaran, kami menugasakan beberapa PMS Radmila untuk membantu menenangkan pasien UKS yang sedang sakit.
PMS Radmila merupakan bagian dari proses pembelajaran yang hubunganya dengan sikap sosial. Mereka diajarkan untuk saling menolong, tanpa membedakan latar belakang, baik suku, ras atau agama. Kami menyiapkan sedemikian rupa untuk tujuan agar Peserta Didik Radmila nantinya bisa memiliki sikap soledaritas yang tinggi ditengah-tengah masyarakat yang majemuk ini. Secara teknis petugas PMS Radmila ini juga bersifat sesuai dengan jadwal, ini dibuat agar semua peserta didik bisa mendapatkan kesempatan untuk praktik langsung dalam penanganan keselamatan.
PMS Radmila ini timbul dari inspirasi Palang Merah. Sudah tahu apa itu Palang Merah? berikut beberapa informasi yang terkait:
Palang Merah merupakan suatu perhimpunan yang anggotanya memberikan pertolongan secara sukarela kepada setiap manusia yang sedang menderita tanpa membeda – bedakan bangsa, golongan, agama dan politik.
Berdasarkan catatan sejarah, Palang Merah bermula dari pecahnya perang antara pasukan Perancis dan Italia melawan Austria pada tahun 1859 di Selferino (Italia Utara), Henry Dunant menyaksikan terjadinya perang tersebut dimana banyak korban perang yang tidak mendapat pertolongan, sehingga timbul ide atau gagasan untuk memberi pertolongan kepada korban perang tersebut. Pengalaman selama beberapa hari bergelut di medan perang, ia tuangkan di dalam buku yang ditulisnya pada tahun 1962 bejudul “ A Memory of Solferino “ (Kenangan di Solferino). Buku tersebut berkisah tentang kondisi yang ditimbulkan oleh peperangan dan mengusulkan agar dibentuk satuan tenaga sukarela yang bernaung di bawah suatu lembaga yang memberikan pertolongan kepada orang yang terluka di medan perang.
Perkembangan selanjutnya menjadikan Palang Merah mengerakan hati dan sanubari disegala penjuru dunia. Di Indonesia Palang Merah dikenal dengan PMI (Palang Merah Indonesia).